Rekomendasi Pengembangan ICT Daerah
I will forward the recommendation.
(Maaf, ini dari pak Eka Ginting, saya sadur seperlunya)
Kalo mengenai sweeping yg dilakukan di daerah, logikanya alur complaintnya ya ke Pemda setempat kan? Mosok harus ke Presiden langsung. Dan enaknya dengan direct election, yang bisa kita-kita ganti dengan vote kita adalah Bupati/Walkot setempat - yang tahun depan semua akan dipilih langsung. So, protes lah di daerah masing-masing - threaten dengan your vote. Sekarang juga udah banyak calon-calon Bupati yang mulai kampanye, voice your thoughts and your opinion. The beauty of democracy kan di situ - your vote counts - if you make it so.
Globalnya masalah kemerdekaan Internet wireless dan telematika ini, in my personal opinion, ada liat three folds:
- Yang punya kuasa gak ngerti and/or gak yakin bahwa ini prioritas
- Yang berkecimpung (kita-kita ini) gak mampu and/or gak mau mencoba meyakinkan
- Environmentnya yang gak mendukung - mulai dari KKNnya sampai birokrasinya sampai segala macam mental/embedded problems
Menurut saya solusinya, at least yang kita di industri ini bisa lakukan, adalah mencari Minimum Set yg kita butuhkan, dengan prioritas yang clear, create a bang-up pitch about it, power it up (dengan orang, duit, effort), baru kita bisa dapatkan. Minimum Setnya ini juga gak usah muluk-muluk - kalo saya bilang, prioritas pertama adalah financingnya untuk industri kita ini gak ada. Gak mungkin akan ada Creative Tech Indonesia let alone Intel/Cisco/Microsoft - karena sumber pendanaan untuk model begini belum ada (angels/vc). Minimum Set ini harusnya seminim mungkin - saya pernah tanya ke Founder/CEOnya salah satu billion dollar IT companynya India, what makes India good in IT, jawabannya adalah "India excels in IT and beauty, because government plays no part in it". Mungkin di kita masih perlu govt intervention yg ditujukan untuk menciptakan kondisi yg se-'laissez faire' mungkin.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home